Burung Puter Bisa Dipelihara Sambil Dilepas Seperti Burung Merpati

       

              

Bismillahirrahmanirrahim         
  
          Siapa yang tidak tau dengan burung puter (BP). Jenis burung yang satu ini adalah burung yang tidak asing lagi dikalangan para penghobi. Suaranya sangat merdu, karakternya sangat jinak, dan termasuk burung yang paling mudah untuk dikembang biakkan. Harganya pun relatif murah. Warna dasarnya cuman ada dua, yaitu putih polos dan coklat dengan tanda garis setengah lingkaran pada bagian leher atasnya. Suaranya ada yang pendek dan ada juga yang panjang. Ukuran tubuhnya lebih kecil daripada burung merpati.
          Burung puter pun bisa disilang dengan burung merpati (BM). Saya dulu pernah mencobanya dan alhamdulillah hanya dalam satu hari diketemukan langsung mau jodohan. Burung puter (BP) betina bisa disilang dengan tekukur, dederut, atau pun dengan burung merpati. Hasilnya pun bermacam-macam tergantung dari kondisi indukannya. Perlu kehati hatian dalam menjodohkannya kalau tidak begitu maka bisa gagal.
          Awalnya di rumah saya ada seekor BP putih yang sudah lama tidak punya pasangan didapat dari tetangga. Kemudian saya beli BM berwarna hitam lampik yang kata penjualnya sudah sebulan gak diberi jodohan. Saya satukan aja langsung keduanya dalam satu kandang kecil. BM bunyi dan matuk BP itu. Saya pindahkan keduanya ke dalam kandang besar yang di dalamya sudah dipasang sarang yang berukuran cukup untuk tiga ekor burung merpati. 
          Sarang tersebut berada di atas kotak atau peti kayu. Itulah kuncinya bahwa dalam kandang besar tersebut ada kotak besar yang di atasnya dipasang sarang. Jika BM jantan berusaha mematuk BP betina sambilnya mengejarnya karena belum jodoh, maka BP bisa terbang ke atas dan ke samping bawah kotak yang telah disediakan.
          Lama lama burung merpati itu mendiami sarang yang telah disediakan dan sayapnya gerak gerak sambil keluar dari mulutnya suara khas memanggil sang betina. Akhirnya BP mendekat dan dudukdi samping BM jantan itu dalam satu sarang. Kemudian keduanya jadi jodohan.
          Namun burung puter yang ada di sekeliling kita nasibnya tidak baik. Mereka harus tinggal dalam sangkar seumur hidupnya, serta disimpan pemiliknya di pojok pojok bagian rumah. Mereka seolah diasingkan, menyepi di tempat ramai, pemiliknya seolah tidak kasian hanya mau menikmati suaranya. Mereka terpenjara dalam sangkar berlimpah makanan. Kebutuhan seks dan kebebasan gerak mereka tidak terpenuhi. Dimana hati nuranimu wahai yang mengatakan pecinta burung????????
          Saya berpikir bagaimana jika telur burung puter dierami  burung merpati apakah piyik BP itu setelah dewasa bakal mengikuti BM sebagai orang tua asuhnya atau tidak. Ternyata setelah saya mencobanya, hasilnya menggembirakan. Piyik BP yang diasuh BM itu berkarakter seperti orang tua asuhnya.Piyik BP itu terbang jauh di luar kemudian balik lagi. Yang lebih mengejutkan lagi ternyata BP punya kebiasaan terbang keliling keliling di atas genting seperti merpati pos.
          Itu kejadiannya beberapa tahun lalu, BP dan BM tersebut sudah tidak dipelihara lagi karena rumah saya keburu direnovasi jadi kandangnya dibongkar. Tapi sekarang mau coba lagi. Siang ini insya Allah saya mau cari  sepasang burung puter warna putih. Dirumah ada sepasang merpati kupu kupu yang lagi ngeloloh anaknya, mau dijadikan indukan. Merpati kupu kupu cocok dijadikan indukan puter karena ukurang badannya yang relatif kecil. Mudah mudahan berhasil. Do'akan ya....